Ket Foto : Para narasumber berfoto bersama saat seminar budaya yang diadakan mahasiswa FIB

Patut Di Contoh, BEM FIB Gelar Seminar Internasional tentang Seni dan Budaya, Narasumber dari Malays

Unilak-  Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas ilmu budaya universitas Lancang Kuning  menggelar seminar internasional dengan tema pentingnya seni dan budaya dalam  pengembangan sumber daya manusia  di era revolusi industri (4.0).di Aula Pustaka Unilak. Sebagai narasumber yaitu, Binsar Manulang direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan Kemendikbud RI, anggota DPD RI Dr. Misharti, seniman Malaysia, Shamzulazman, turut hadir perwakilan konsulat Malaysia, kepala dinas kebudayaan Yose Rizal Zein, wakil rektor II Hardi SE.MM,dekan FIB M.Kafrawi.MSN, jajaran dosen dan BEM fakultas. Seminar diikuti 200 Mahasiswa FIB, organisasi kemahasiswaan di sejumlah perguruan tinggi di Riau.
 
Wakil rektor II Hardi SE.MM dalam sambutannya mengatakan, sebagai kampus yang berlandaskan budaya Melayu, Unilak mendukung penuh kegiatan yang ditaja BEM FIB, seminar internasional ini sangat penting bagi generasi muda, generasi muda harus memperhatikan seni dan kebudayaan yang ada Indonesia terlebih Khususnya di Riau. Mahasiswa FIB harus bisa menjadi ujung tombak dalam memajukan kebudayaan di Riau.
 
Sementara itu dekan FIB Muhammad Kafrawi,  dari puluhan perguruan tinggi, fakultas ilmu budaya Unilak adalah satu satunya Fakultas budaya  yang ada di Riau. FIB unilak siap bekerjasama dengan berbagai instansi untuk menjalankan budaya Melayu, dan bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa Indonesia dan itu berawal dari bahasa Melayu yang dicetuskan oleh Raja Ali Haji
 
"Fakultas ilmu budaya Unilak memiliki 4 prodi yaitu, Sastra daerah/Melayu, ilmu perpustakaan, sastra Indonesia, dan  Sastra Inggris. Era revolusi industri 4.0 menjadi tantangan bagi generasi muda tidak terkecuali bidang seni dan kebudayaan, selama ini Senin dan kebudayaan ada yang menganggap selalu di pinggirkan, tetapi jika kita lihat di negara maju, seni dan kebudayaan bisa maju seiring dengan perkembangan zaman, nilai nilai tradisi bisa menjadi hebat seperti di Korea, maka dari itu mari nilai nilai budaya Melayu kita olah dan majukan bersama." Harap Hang Kafrawi.
 
Seminar internasional penuh dengan tradisi tradisi Melayu, rombongan narasumber diarak dengan diiringi rebana  yang dimainkan oleh mahasiswa, kemudian di sambut silat pembuka untuk menyambut tamu.(dokumen berita)